Ijinkan aku menutup telinga
Dari suara suara pembawa dusta
Pembangkit petaka
Ijnkan aku menutup mata
Dari keindahan fana yang hanya fatamorgana
Ijinkan aku menutup hidung
Dari wewangian sementara
Pembangkit syahwat dunia
Yang terkadang hadirkan tega pada sesama
#CelotehJiwa
Selamat hari minggu, sahabat dan saudaraku. Kenali diri dengan ilmu, tercermin dalam tingkah laku, ada kesejukan di setiap ucapan, ada kedamaian di setiap tindakan, ada kebijakan di setiap keputusan.
Hidup adalah tentang kebaikan.
Selamat pagi.smoga terberkahi.
#CelotehJiwa
Semestaku menyapa diakhir November
Menumpahkan segala suka
Menuliskan sebentuk bahagia
Bersama cerah bagaskara
Yang menyibak kabut duka
Ada harapan dalam doa
Berbaur kata semoga
CahayaMU terang untuk selamanya
Mengisi jiwa kepasrahan semata
#CelotehJiwa
Suara suara itu semakin menggila
Menabrak norma,etika & logika
Menyusup ditelinga telinga awam
Yg tak pernah menghendaki kata paham
Merasuk jiwa menjadi bara
Nyalakan prahara penuh drama
Suara suara itu melesat
Tanpa kendali & ikat
Mencipta sesat
dibumi bermartabat
#CelotehJiwa
Jika ada terang di kelam malam, mengapa risau pada kehendak alam? Bahkan sejatinya kita adalah calon penghuni kegelapan, ketika kita lalai tentang kebaikan dan kebenaran.
🌏Selamat pagi nurani yang dipenuhi empati
#Pengingatpagi
#CelotehJiwa
Jangan pernah menyerah, pada keadaan yang tak biasa, teruslah mencoba selagi masih bisa.jangan biarkan sesal menjelma, karena kemenangan sebentar lagi tiba.
.
' Kartini jiwamu di hati'
#CelotehJiwa
Dari lembar lembar buku
Tercipta sebentuk tingkah laku
Melukiskan pribadi penuh budi
Mendasari ucap kata yang tersaji
Dari lembar lembar buku
Ada cahaya diruang logika
Hadirkan ide penuh makna
Berbalur etika bukan cela dan cerca
#CelotehJiwa
#SelamataHaribukuSedunia
PAGI
Pagi dalam janji
Mengabdi tanpa kasta terbagi
Tanpa teriakan dan caci maki
Menyelip di keakuan diri
Pagi mengawal damba
Di keutuhan tekad menghamba
Tanpa cela dan dusta
Berdalih agama dan kemuliaan manusia
Terlalu dini menilai takdir
Demi keinginan segelintir
#CelotehJiwa
Ketika pagi menyapa jendela
Hadir bersama cercah cahaya
Nyiur masih khusu' berdoa
Berusaha menyapa langit
Meski tanpa suara
Aku,
menengadah menyapa asa
yang masih fatamorgana
Munajatkan doa
Sama tanpa suara
Tapi penuh rintihan luka
Tersaput senyum tanpa makna
#CelotehJiwa
Selamat pagi hati yang penuh kasih.
Pagi selalu memberikan harapan baru tanpa peduli hari kemarin yang kelabu. Tersenyumlah, ssmbut dgn optimisme sehingga terwujud cita yang di damba.
Semoga keberkahan mengiringi setiap langkah kita dalam mengembara di padang fana.
#CelotehJiwa
Setelah sekian waktu, jalan itu tak lagi berupa kerikil dan batu, tapi tetap lengang seperti buntu. Ada gadis malu malu yang sesekali berhenti melangkah karena ragu
Akankah sampai pada tujuan kalbu? Ketika bekal masih berupa amal tanpa ilmu
#CelotehJiwa
Pict google
Aku bertutur kata
Tak ingin mencela
Karena pertimbanganku adalah rasa
Aku bertingkah laku
Tak ingin melukai rasamu
Karna pertimbanganku adalah karma mengikutiku
Aku membaca
Tak ingin menjadi buta
Karna petunjuk arah jiwa
Tak cukup dengan melihat satu sisi saja
#CelotehJiwa
Nalar yang liar
Tertukar oleh keinginan menjadi pendekar, mencerca pijar yang masih seperti mercusuar.
Jiwa yang ingkar
Dari hakekat yang benar
Akan redup tak lagi bersinar
Biarkan alam menjadi saksi
Menyeleksi dan menghakimi
Disanalah tak ada lagi intervensi
#CelotehJiwa
Hari ini aku mengetuk pintuMu
Meski terdiam membisu
yakinku telah membelenggu
Hanya engkau penulis takdir
Yang bahkan ku benci
Ketika tak seirama ego diri
Hari ini aku mengetuk pintuMu
Tertunduk lelah, berharap bisa Lillah
Di setiap langkah yang tak selalu indah
#CelotehJiwa
Sometimes i feel that I'm not the best for you.
Because i just want you to get the best #celotehjiwa
Pada setiap ucapan yang terungkap
Ada isyarat yang mengikat
Tentang hasrat yang ingin didapat
Haruskah kemunafikan di peluk erat
Demi dianggap punya derajat
Aksaramu melukiskan pribadi
Tanpa bisa ditutupi
Bertanyalah pada nurani
Karna jawab tertulis pasti
#CelotehJiwa
Yang terhempas dan kandas tak berbekas, digigil angin yang mulai terasa mengekas
#CelotehJiwa